Menjelajah Sisi Lain Candi Prambanan Yogyakarta



Kompleks Candi Prambanan saat malam hari dilihat dari Puncak Spot Riyadi, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, kawasan Spot Riyadi yang mulai populer sejak 2010 lalu ini menjadi pilihan menarik untuk menikmati kemegahan kompleks Candi Hindu terbesar di Indonesia yang berdiri di antara kerlap kerlip lampu Jogja dan Klaten.

Nama Spot Riyadi ini berasal dari pemilik rumah yang menjadikan halamannya sebagai lokasi wisata untuk menikmati Candi Prambanan dari atas bukit, saat ini Rumah dari Bapak Riyadi sudah dimanfaatkan sebagai warung yang menjual minuman dan makanan, di mana para pengunjung bisa menyantap makanannya sambil menikmati keindahan malam hari Candi Prambanan dari Spot Riyadi.

Kota Terdekat dari Prambanan adalah Yogyakarta (17 km barat daya) dan Klaten (3 km utara). Candi Prambanan mudah diakses karena berada di jalan raya Solo - Yogya. Dari kota Yogyakarta anda dapat menggunakan transportasi umum Transjogja yang berhenti di halte pasar Prambanan. Semua bus antar kota jurusan Solo juga bisa mengantar anda sampai depan candi Prambanan.

Sejarah
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.

Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa hanya reruntuhannya saja.

Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4 m.

Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.

Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.

Informasi Tiket
Tarif wisatawan nusantara per orang untuk sekali masuk :
TWC Prambanan
  • Usia 10 tahun keatas: Rp  40.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp 20.000
Paket TWC Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan
  • Usia 10 tahun keatas: Rp 60.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp 30.000
Termasuk premi asuransi Rp 500 per orang

Tarif khusus wisatawan nusantara bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup setiap kali masuk* (dengan surat pengantar dari sekolah/universitas)

Tarif >20 orang
  • TWC Prambanan: Rp 20.000
  • Paket TWC Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan: Rp 30.000
Termasuk premi asuransi Rp 500 per orang

Paket Terusan
Prambanan – Ratu Boko (fasilitas shuttle di Prambanan dan Ratu Boko)
  • Usia 10 tahun keatas: Rp  75.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp 35.000
Prambanan – Borobudur
  • Usia 10 tahun keatas: Rp 75.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp 35.000
Prambanan – Ramayana (ramayana kelas II)
  • Usia 10 tahun keatas: Rp 150.000
  • Usia 3 s/d 10 tahun: Rp 135.000
Sekian dulu postingan dari Solo Raya Pedia terimakasih telah membaca artikel Menjelajahi Sisi Lain Candi Prambanan Yogyakarta jika berkenan silahkan follow instagram @solorayapedia agar kita jadi saling kenal dan bisa bertukar informasi, foto Candi Prambanan diatas kami ambil dari akun instagram @kabutpelangi_ salam dari kami sampai jumpa di artikel kami selanjutnya dan spesial thanks untuk borobudurpark.com untuk artikel menariknya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Menjelajah Sisi Lain Candi Prambanan Yogyakarta"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel